Thursday, July 17, 2008

BeNeR Kan?

Nah, ini berkaitan dengan tulisan beberapa waktu lalu, soal pernikahan. Mungkin ada beberapa temen gue yang bilang : Lo bakalan nikah? Yakin? Dan gue cuma tersenyum. Gue tau, beberapa temen gue mungkin bakalan gak percaya sampe melihat dengan mata kepala sendiri (atau pake mata kepala orang lain terus diceritain ke dia) kalau gue beneran nikah.

Setelah bertahun-tahun gue selalu berkoar bakalan menikah, lalu gue ngerasa skeptis lagi, akhirnya gue berani bilang, yep, gue akan menikah. Orang yang kenal gue, sekali lagi akan bilang : siapa cowo yang tidak beruntung itu? Dia liat apanya dari elo? Sesungguhnya gue gak tau. Dia pasti mabok waktu dia akhirnya bilang mo menghabiskan seumur hidupnya sama gue. Tapi ya gitu deh, kayanya dia yakin mo nikahin gue. Jadi gue pikir, yah.... gue juga gak mungkin gak nikah. Gue pernah bilang gue pengen nikah kok. Tapi gue gak mau ribet. Yang ngabisin puluhan juta buat ngerayain, hanya supaya "dilihat". Emang gak bisa difoto aje?

Tapi ternyata bener. Urusan "ancang-ancang" pernikahan ini bisa bikin retak keluarga. Gue pengennya sederhana, sedangkan bokap gue pengen temen-temen dia hadir. Gue pengennya hanya keluarga aja, tapi apa daya, keluarga gue banyak yang di luar kota. RIBET.

Yang jelas, gue gak pengen "dipajang" .. itu lho.. yang disuruh berdiri doang salaman, ngeliatin tamu-tamu yang lain makan, makanan enak enak.. sedangkan penganten cuma disuruh ngeliatin dan nahan laper. Wah.. males banget..... perasaan, kita yang bayar catering kok gak boleh makan sampe tamu pada pergi? Yang ada malah gak bisa ngobrol sama tamu-tamu... apa asiknya? Tapi ya itu tadi... katanya kalau menikah kan menyatukan dua keluarga.. gak cuma dua manusia doang. Susah ya?

Demi 'menyatukan' dua keluarga ini, kita harus toleran... harus tenggang rasa... gue udah beberapa kali ke pesta pernikahan temen-temen gue... isinya ya.. begitu begitu aja... salaman sama penganten, foto-foto, terus makan. Mo ngobrol sama pengantennya jadi gak enak, karena antrian di belakang buat salaman dan foto juga panjang. Kalo gue bilang, pengantennya jalan-jalan aja gimana? Mereka bilang, ya gak pantes, ntar tamu bingung yang penganten yang mana. Lahhh..... kayanya yang bakalan diundang kan keluarga yang emang udah kenal?? Masa iya sih gak kenal ama pengantennya??? Mumet beneran gue...

Belum abis "masalah" itu, gue kudu mikir buat sewa tempat, untuk 'berkumpulnya' kedua keluarga.. dan lo tau berapa sewa tempat? Gak mahal! Gue udah seneng aja... tapi begitu gue bilang, untuk sekitar sekian orang, pengurus tempatnya bingung, dan bilang : mbak, ini buat nikah atau arisan? Yeeeee..... dan ketika gue juga harus mikir, paling tidak ada makanan kecil dan minuman... ITU yang mahal. Amit amit! Beneran deh.... kenapa sih gak bisa akad aja, foto foto, sebar di internet atau ke mana gitu dan bilang : telah menikah? Kenapa juga jadi "gak pantes" ? Mungkin karena pemikiran sekali seumur idup ya? Beneran deh, kalau harus ngabisin belasan juta rupiah hanya untuk pembuktian telah menikah, gak relevan banget... emang penting ya pesta-pesta gitu? Huh.....


Sunday, July 13, 2008

a StoRy of the Past....

Entah kenapa, pagi ini gue tiba-tiba iseng, browsing ke google.com. Lalu, iseng, gue nulis nama asli gue di search engine itu. Dan terdapat beberapa nama mirip mirip dengan gue. Tapi ada satu yang persis banget, dan berupa blog. Penasaran, gue lalu membaca. Ternyata blog itu milik seseorang. Yang, entah kenapa, bikin gue mengingat kembali soal dia. Dia yang sering memberi nama gue "bidadari". Iya, cuma satu nama itu yang menjuluki gue sebagai "bidadari", dan tetap konsisten menggunakan nama panggilan itu dalam blog-blog dia. Dalam setiap tulisan dia.

Entah kenapa juga, semua kenangan hadir lagi... Gue sering membuat dia bingung, dan dia sering membuat gue menangis, entah kenapa. Gue yang menampik kehadiran dia karena seseorang yang lain, dan ternyata dia yang ntah hingga kapan bisa melupakan gue. Tapi sudah kok, dia sudah berhasil melupakan gue, dan dia memiliki 3 orang wanita yang dia kasihi.

Seandainya saja dia membaca tulisan gue ini (which I don't think so) gue hanya ingin mengucapkan semoga berbahagia, dengan kehidupannya sekarang, tanpa kehadiran gue. Beberapa waktu lalu gue sempet melihat pesan dia dalam FS gue, dan tanpa bermaksud menolak untuk menolongnya, (I wish I can help you) gue dengan sengaja tidak membalas. Jahat ya gue? Seandainya kamu membaca, harap kamu mengerti... bukan aku tidak mau menolong.. hanya saja, aku tidak bisa.... suatu saat, kalau aku bisa, aku akan menolongmu, tanpa kau minta...

Aku merindukanmu? Iya, tetapi hanya sebatas rindu, tidak lebih. Kita pernah punya kenangan, kita pernah punya ucapan, kita pernah punya cerita bersama... Sayangnya, kamu membiarkan ku pergi. Tapi inilah aku.. aku akan selalu pergi.. dari orang orang yang menyayangi aku... It's just me....

Aku mendoakanmu, selalu, dalam setiap doa, dalam setiap harap... asal kamu tahu....


-- to someone who calls me an angel --